Kamis (8/8) umat Islam selesai
merayakan Hari Raya Idul Fitri 1434 H. Syukur Alhamdulillah, Hari Raya
Idul Fitri atau di Tanah Air disebut juga dengan hari Lebaran dirayakan secara serempak oleh mayoritas kaum muslimin. Bersamaannya
penetapan hari Lebaran oleh Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, dua
ormas Islam terbesar di Indonesia, membuat suasana
perayaan Lebaran tahun ini jadi lebih ceria.
Kaum muslimin yang benar-benar melaksanakan ibadah puasa dengan baik
dan mengisi siang dan malam-malam Ramadan dengan amal ibadah, tentu akan
berbahagia lahir dan bathin. Seperti yang dijanjikan oleh Allah SWT,
orang tersebut akan memasuki 1 Syawal 1434 H, laksana anak yang baru
lahir, bersih dan suci atau dalam kondisi fitri.
Hari Raya Idul Fitri juga momen untuk merajut dan mempermantap
hubungan silaturahmi dengan keluarga, sanak famili, tetangga, rekan
kerja serta elemen masyarakat lainnya. Sebelum kita mengucapkan selamat
hari raya dan bermaaf-maafan dengan orang lain, marilah kita saling
bermaafan di dalam keluarga. Isteri minta maaf kepada suami, demikian
pula sebaliknya. Anak minta maaf kepada orang tua, adik terhadap kakak,
begitulah seterusnya. Momen Idul Fitri sebagai kesempatan
emas untuk menyelesaikan kekusutan hubungan silaturrahmi antara satu
muslim dengan muslim yang lainnya.
Mudah-mudahan kita tidak larut dalam kebahagiaan dan kegembiraan yang
berlebih-lebihan sehingga mengaburkan subtansi dari perayaan Hari Raya
Idul Fitri itu sendiri. Selepas Lebaran, keimanan dan ketakwaan kaum
muslimin Insya Allah lebih meningkat, karena telah sebulan penuh mengikuti
pendidikan spiritual Ramadan. Semoga saja kita dipertemukan kembali oleh
Sang Khalik dengan Bulan Ramadan 1435 H. Selamat Hari Raya Idul Fitri,
Minal Aidin Walfaizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin