Senin, 05 Agustus 2013

Dua Paha Sudah Cukup

Dua Paha Sudah Cukup.

Menjelang hari lebaran, tentu selalu ada hal-hal yang khas, unik, menarik dan bahkan telah “membudaya” bagi sebagian masyarakat, entah di seluruh dunia, maupun di Indonesia. Sungguh setelah sebulan lamanya kita berpuasa, dengan segala amalan yang telah dilakukan,  dan  hari nan Fitri ini selalu ingin dinanti.

Sangat mengasyikkan sekali saya bisa berkumpul dengan keluarga besar, biasanya setelah sholat Id hal yang di tunggu, saatnya bagi-bagi uang kepada saudara-saudaraku yang masih kanak-kanak, saat bagi-bagi tidak ada aturan jadi mereka berebutan ada yang menangis karena tidak kebagian dan yang dapat banyak merasa puas bahkan ibu dari anak-anak juga terdorong ikut  berebutan, nilainya tidak seberapa tetapi kegembiraan itulah yang mengasikkan.
Nah.  Bagi saya nikmatnya lebaran tidak bisa dipungkiri dikarenakan ada makanan khasnya, tidak lain dan tidak bukan : Opor Ayam dan Ketupatnya.
Dari makanan ini saya menyadari hikmah dari Lebaran yang sebenarnya. Pelajaran penting dari munculnya Masakan tersebut dalam keluarga saya setiap lebaran adalah bahwa :
Hidup Sederhana adalah Hidup yang terbaik agar kita bisa mensyukuri atas Rezeki apapun yang kita dapatkan…
Ibu tidak pernah membuat ketupat dan opor ayam selain ketika lebaran tiba… Setidaknya Opor yang selezat dan Ketupat yang selegit, segurih dan sebanyak itu. Itulah mengapa Opor ayam dan Ketupat ketika lebaran menjadi sangat spesial ketika Lebaran tiba.
Lebaran semakin spesial ketika Opor yang masih hangat dan Potongan ketupat terhidang di atas meja makan seusai kita Sholat Idul Fitri. Kuah Opor yang kuning menggoda yang menyiratkan gurih dan sedapnya ketika di suap dengan potongan Ketupat dengan sendok. Liur saya tidak mungkin tidak menetes ketika melihat pemandangan tersebut ada diatas meja.
Tidak cukup 1 piring dan satu ketupat buat saya memanjakan perut yang setahun sekali bertemu pasangan serasi tersebut (Opor ayam dan ketupat). Bagian Sayap adalah bagian yang paling saya sukai pada ayam yang diopor oleh ibu saya. 2 pasang sayap selalu saya ambil terlebih dahulu agar kakak-kakak saya tidak mendahuluinya.
Opor Ayam dan Ketupat adalah Jodoh yang sangat pas ketika di padukan pada saat lebaran Tiba. Opor kita bisa buat setiap saat tapi tanpa Ketupat, Opor terasa kehilangan pasangan tebaiknya. Opor menjadi tidak spesial dan Opor menjadi tidak semenarik ketika lebaran tiba dan Ketupat ada di sampingnya mendampingi dengan setia.
Opor dan Ketupat adalah makanan yang sangat saya tunggu.
Dan itulah yang terbaik untuk saya pada saat lebaran tiba karena Kerinduan saya pada Opor dan Ketupat ketika Lebaran Tiba…
Opor Ayam dan Ketupat…. Oooohhhhh….. Jika mungkin, Lebaran harus tiap bulan agar saya bisa memakan mereka tiap bulan…