Rabu, 23 Oktober 2013

ANAK MUDA CERDAS BERDEMOKRASI

ANAK MUDA CERDAS BERDEMOKRASI
Selasa, 22 October 2013
Pemilih pemula merupakan salah satu segmen strategis dalam kehidupan demokrasi.

Denganpotensi jumlah pemilih pemula yang sangat besar tidak kurang dari 20 persen jumlah penduduk di Indonesia, sekaligus mereka adalah generasi berikutnya yang akan memegang tanggungjawab sejarah bangsa maka pemahaman dan pengenalan proses pemilu sangat penting dilakukan untuk kaum pemilih pemula. Anak muda diharapkan dapat menjadi pemilih yang cerdas dalam berdemokrasi.

Hal itu diutarakan oleh Anggota KPU, Sigit Pamungkas, saat menjadi pembicara dalam acara "Forum Sosialisasi Pemilihan Umum untuk Pemilih Pemula dalam rangka Voter Information" yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo di Gedung Serbaguna, Kompleks Kantor Bupati Bekasi, Kota Deltamas, Bekasi, Selasa (22/10).

“Dalam menghadapi fenomena politik, kita harus tingkatkan kecerdasan. Kehadiran pemilih yang cerdas berdemokrasi menjadi satu kunci untuk meningkatkan kualitas pemilu dan demokrasi,” ujar Sigit di hadapan dua ratus lima puluh perwakilan SMA, SMK serta mahasiswa se-Kabupaten Bekasi.

Sigit mengajak kalangan pemilih pemula untuk ikut membangun demokrasi di Indonesia. Mereka harus memahami arti pentingnya pemilu, peserta pemilu, mekanisme pergantian kepemimpinan, syarat pemilih, tahapan pemilu serta pemberitahuan hari H pelaksanaan pemilihan umum anggota legislatif yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 9 April 2014 mendatang.

“Kenapa pemilu itu penting ya? Keberadaan pemilu sangat penting untuk kita semua, karena pemilu member peluang yang setara kepada warganegara untuk dipilih dan memilih, pemilu instrumen modern yang menggantikan perebutan dan peralihan kekuasaan secara damai, pemilu juga menjadi sarana mewujudkan kedaulatan rakyat,” papar Sigit.
Sigit menambahkan, “dan kenapa kamu semua harus milih? Karena hal itu merupakan penghormatan atas hak pilih yang sudah diberikan oleh negara kepada kita dan tidak memilih sama dengan tidak peduli dengan nasib kita dan menyerah kepada masa depan.”

Selain Sigit, tampil sebagai pembicara adalah Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Freddy Tulung, Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik-LIPI, Prof. Dr. R. Siti Zuhro, MA dan Anggota DPR RI Komisi I, DR. H. Mardani, M.Eng.                      

Siti Zuhro menyampaikan pesan agar pemilih pemula tidak terkontaminasi oleh money politics, serta mengharapkan agar pemilih pemula menjadi pemilih yang cerdas berdemokrasi.

“Dengan 20 persen jumlah pemilih pemula yang akan menyuarakan hak pilihnya di pemilu akan sangat mempengaruhi hasil pemilu. Oleh karena itu, jadilah pemilih pemula yang cerdas dan kritis dalam berdemokrasi, namun jangan pernah tergoda dengan money politics” ujar Siti.

Sedangkan Freddy Tulung, mengemukakan adanya trend penurunan tingkat partisipasi pemilih dari pemilu ke pemilu. “Suara pemilih pemula akan turut menentukan arah pemerintahan yang baru. Jadi, gunakanlah hak pilih anda dan berpartisipasi aktiflah dalam pemilihan umum,” pesan Freddy.

Sementara itu Bang Dani, sapaan akrab untuk Mardani, turut memberikan kiat-kiat sukses bagi sahabat kaum mudanya dengan sebuah perumpamaan “Saya Bukan Anak Ayam, Saya adalah Elang,” yang memiliki makna bahwa kita bisa sukses dengan menggali potensi yang ada pada diri kita masing-masing.

“Sahabatku, banyak diantara sahabat muda yang berpotensi elang, namun sayang sekali, banyak diantara sahabat tinggal bersama orang-orang yang bermentalitas ayam, takut bermimpi, takut mencoba, salah bergaul. Oleh karenanya, kita butuh elang dewasa, untuk membangunkan “raksasa tidur” dalam diri kita, karena Allah SWT karuniakan kita potensi untuk kita bisa sukses,” terang Mardani. (nia/red. FOTO KPU/nia)